Menulis cerita termasuk cara saya dalam bersenang-senang. Tujuan ini
hanya bisa tercapai ketika saya merasa lega akan apa yang saya tulis.
Jika tidak, maka saya hanya akan merasa ini bukan bersenang-senang.
Itulah kenapa saya tidak pernah bisa ikut kegiatan menulis cerpen
bersambung dengan banyak teman (yang sering kali sekadar iseng belaka).
Dulu pernah sekali, tapi setelah itu tidak lagi.
Walau iseng pun, bagi saya, menulis harus tetap melahirkan kelegaan. Sementara, kelegaan yang saya maksud tidak mampu saya rasakan ketika berbagai kepala tumpah ruah dalam satu cerita. Saya hanya akan merasa lega jika apa yang dihasilkan (sekalipun itu iseng) adalah sesuatu yang benar-benar sesuai keinginan saya. Maksudnya, cerita itu sendiri harus sesuai keinginan saya.
Untuk mempertajam insting bercerita kita agar tidak mudah stuck? Saya rasa cara lain lebih efektif bagi saya, yakni dengan lebih sering menulis saja. Oh, bukan berarti kegiatan tersebut salah di mata saya. Tidak. Saya hanya tidak bisa saja. Sebab, setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk menghibur diri dan belajar.
Walau iseng pun, bagi saya, menulis harus tetap melahirkan kelegaan. Sementara, kelegaan yang saya maksud tidak mampu saya rasakan ketika berbagai kepala tumpah ruah dalam satu cerita. Saya hanya akan merasa lega jika apa yang dihasilkan (sekalipun itu iseng) adalah sesuatu yang benar-benar sesuai keinginan saya. Maksudnya, cerita itu sendiri harus sesuai keinginan saya.
Untuk mempertajam insting bercerita kita agar tidak mudah stuck? Saya rasa cara lain lebih efektif bagi saya, yakni dengan lebih sering menulis saja. Oh, bukan berarti kegiatan tersebut salah di mata saya. Tidak. Saya hanya tidak bisa saja. Sebab, setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk menghibur diri dan belajar.