Selama ini saya jarang memasukkan kutipan-kutipan untuk tulisan
fiksi. Mungkin dulu di awal-awal belajar menulis cerpen beberapa kali
mencoba, tapi untuk saat ini sangat jarang, bahkan hampir tidak pernah
sama sekali. Cerita fiksi, entah cerpen atau novel, sebisa mungkin saya
"penuhi" dengan bagian-bagian pendukung cerita saja, bukan kutipan atau
semacamnya. Kalaupun ada yang mengarah ke sana, itu pun lahir dari
pemikiran tokoh yang saya buat, dan tidak semua tokoh saya itu orangnya
waras.
Tentu saja, kalimat atau suara hati tokoh tidak waras, yang
menyerupai kutipan, sebagian tidak bisa dicontoh. Dengan kata lain: saya
sebagai penulis hampir selalu tidak menelurkan kutipan apa pun. Ini
terjadi sejak dua tahun yang lalu. Ketika itu saya merasa ingin muntah
membaca cerpen saya sendiri yang dibumbui 3-4 kutipan. Lalu saya
berpikir apa sebabnya?
Mungkin ini hanya soal selera. Saya sendiri tidak terlalu suka bacaan
fiksi yang dipenuhi kutipan di sana sini. Lalu saya mulai membangun
prinsip secara tidak langsung. Saya meyakini bahwa cerita yang baik
adalah cerita yang tersaji apa adanya. Di sana tokoh kita hidup dan
punya masalah dan berusaha membunuh atau dibunuh oleh masalahnya
sendiri. Itu saja. Tugas penulis hanya menceritakan, dan biarlah pembaca
menemukan kutipan dengan cara mereka sendri dari apa yang tersirat dari
cerita tersebut.
Tentu sesekali saya tidak sengaja memasukkan suara tokoh atau bahkan suara saya sendiri ke dalam cerita, sehingga orang akan menganggap itu kutipan. Tapi secara keseluruhan, hati saya justru ingin menghindari. Saya pikir kutipan itu hanya enak dibaca ketika ada dalam tulisan non-fiksi. Ini pendapat pribadi, sebab kenyataannya di luar sana ada begitu banyak pembaca fiksi yang menggilai kutipan.
Tentu sesekali saya tidak sengaja memasukkan suara tokoh atau bahkan suara saya sendiri ke dalam cerita, sehingga orang akan menganggap itu kutipan. Tapi secara keseluruhan, hati saya justru ingin menghindari. Saya pikir kutipan itu hanya enak dibaca ketika ada dalam tulisan non-fiksi. Ini pendapat pribadi, sebab kenyataannya di luar sana ada begitu banyak pembaca fiksi yang menggilai kutipan.
Comments
Post a Comment